Dana Kaget Tiap Hari

CEPA: Cuan atau Cuan-cuanan? Indonesia dan Uni Eropa di Atas Meja Dagang!

Daftar Isi

Halo sobat netijen +62! Kali ini kita ngulik bukan soal skandal artis atau drama selebgram, tapi soal sesuatu yang katanya bakal bikin dompet negara makin tebel: perjanjian dagang bebas antara Indonesia dan Uni Eropa, alias CEPA (Comprehensive Economic Partnership Agreement).

Yup, kalian nggak salah denger. Pemerintah Indonesia berharap perjanjian ini bisa rampung di akhir Juni 2025. Jadi, kalau lo pikir akhir Juni cuma waktunya libur sekolah atau gajian, nope. Ini juga waktunya elite politik dan pejabat dagang buka spreadsheet dan saling tos sambil ngomong: "Deal, bro!"

"Negosiasi sejak zaman dinosaurus?"

Nggak segitunya sih, tapi CEPA ini udah digodok dari tahun 2016. Artinya, udah hampir 9 tahun lamanya negosiasi ini ngendon di meja perundingan. Kita udah ganti presiden dua kali, ganti menteri ekonomi, tapi perjanjian ini belum juga sah. Kayak hubungan LDR yang nggak pernah diseriusin, cuma nge-ghosting doang.

Akhirnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto (bukan Hartono, bro), dengan wajah penuh harapan bilang bahwa negosiasi bisa tuntas akhir Juni. Ia ketemuan langsung sama Komisioner Perdagangan Uni Eropa, Maros Sefcovic, di Brussels. Mereka ngopi-ngopi dikit, bahas sawit, lalu bilang: "Ini tinggal dikit lagi, ya bro."

"Apa sih untungnya CEPA ini buat kita?"

Nah, ini dia yang bikin semua pengusaha mulai ngitung-ngitung kalkulator: kalau deal ini jadi, sekitar 80% produk ekspor Indonesia ke Eropa bakal bebas bea masuk alias GRATISAN!

Bayangin ekspor sepatu lokal dari Bandung, baju dari Solo, sampai ikan-ikan kece dari Sulawesi bisa masuk ke pasar Eropa kayak influencer masuk FYP. Nggak ada bea masuk. Murah meriah. Otomatis produk kita makin laku. Cuan? Cuan dong!

Tapi ya seperti biasa, di balik cuan pasti ada syarat dan ketentuan berlaku.

"Masalahnya tuh bukan cuma di tarif, gengs."

Ada banyak banget hal yang masih jadi ganjalan. Mulai dari:

  • Konten lokal di sektor otomotif. Eropa bilang: "Lo harus pake komponen lokal sekian persen, ya!" Indonesia: "Hmm... boleh, asal jangan susah-susah amat."
  • Mineral penting. Kita lagi hobi larang-larang ekspor bahan mentah (nikel, tembaga, dll), Eropa bete.
  • Deforestasi dan EUDR (EU Deforestation Regulation). Ini topik sensi. Eropa pengen semua produk non-deforestasi. Indonesia bilang: "Boleh sih, asal jangan ngatain kita pembalak hutan juga dong."

Tapi tenang aja, pemerintah bilang Indonesia bakal dapet "perlakuan khusus" alias "diskon-diskonan syarat". Yah, semacam cheat code dalam game ekonomi internasional.

"Lho, emang selama ini kita nggak dagang ama mereka?"

Dagang sih, bro. Tapi banyak barang ekspor kita kena pajak bea masuk. Jadinya nggak kompetitif. Kalau CEPA ini deal, harga produk Indonesia bisa lebih murah di Eropa. Otomatis pembeli lebih tertarik.

Perdagangan RI–UE tahun 2024 aja tembus 27,3 miliar Euro alias Rp 457 triliun. Itu angka segede harta kekayaan para crazy rich gabungan. Kalau CEPA jalan, targetnya ekspor bisa naik 50% dalam 3–4 tahun.

"Apakah CEPA ini juga solusi buat masalah dagang sama Amerika?"

Bisa jadi. Soalnya AS akhir-akhir ini agak-agak judes ke kita. Mulai dari pajak ekspor sampai isu HAM. Nah, pemerintah berharap lewat CEPA ini, kita bisa diversifikasi pasar. Jadi nggak cuma ngandelin AS dan Cina, tapi juga makin akrab sama Eropa.

Mungkin setelah ini kita bakal ngeliat batik laris di Paris, atau keripik tempe jadi camilan di Cologne. Who knows?

"Lalu, rakyat kecil dapet apa bro?"

Good question. Kalo kita denger pemerintah sih katanya:

  • Lapangan kerja bakal nambah karena permintaan ekspor meningkat
  • UMKM bisa naik kelas, masuk pasar global
  • Investasi asing makin deras masuk

Tapi yaa... seperti biasa, kita tetap skeptis. Soalnya pengalaman masa lalu sering banget rakyat cuma dapet debu keuntungan. Yang kenyang duluan ya pengusaha besar, pejabat, dan kroni-kroninya.

Kalau pemerintah beneran mau CEPA ini kerasa sampai akar rumput, ya harus dibikin transparan dan inklusif. Jangan sampe cuma jadi mainan segelintir elite yang tau caranya 'mainin' aturan.

"Ending-nya gimana nih?"

Katanya akhir Juni 2025 deal ini bakal dituntasin. Tapi seperti sinetron, kita nggak tau apakah bakal happy ending, sad ending, atau plot twist kayak sinetron 3000 episode.

Setelah negosiasi selesai, masih ada proses legal scrubbing alias pengecekan pasal-pasal, lalu ratifikasi di DPR. Nah, ini dia momen di mana banyak pasal bisa diubah, digeser, atau 'disesuaikan'. Jadi jangan seneng dulu, bro.

Yang jelas, CEPA ini bakal jadi salah satu titik balik penting buat ekonomi Indonesia. Bisa jadi lompatan emas, bisa juga jadi lubang jebakan kalau nggak hati-hati.

Kesimpulan

"CEPA? Bisa jadi jembatan ke masa depan, asal jangan dibangun pake material korupsi dan janji manis palsu."

Kalau lo pengen tahu lebih lanjut gimana CEPA bisa berdampak ke hidup lo sebagai content creator, barista, petani milenial, atau dropshipper, ya tinggal tunggu aja berita selanjutnya. Atau... pantengin terus media alternatif kesayanganmu, bukan media yang dibayar pake iklan pemerintah ya, bro.

Sekian dari kita. Salam cuan, salam kritis, dan semoga perjanjian ini bukan cuma jadi headline doang.

Posting Komentar